PALU--MICOM: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Tengah sedang mengupayakan untuk memperoleh hak paten atas tarian dero dari Poso sebagai bagian dari perlindungan kekayaan budaya daerah.
"Kami sedang membuat kajian mengenai tarian dero tersebut untuk memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk mengajukan hak paten," kata Kadis Budpar Sulteng Suaib Djafar di Palu, Jumat (22/10/2010).
Menurut dia, dero akan dijadikan salah satu ikon budaya Sulawesi Tengah, sehingga setiap kali dimainkan di acara apapun dan di mana pun, orang akan langsung mengingat Poso, Sulawesi Tengah.
Tari ini berasal dari masyarakat Pamona, Kabupaten Poso, yang nama aslinya adalah moende. Tari-tarian kolosal ini sudah sangat populer di seluruh Kabupaten di Sulawesi Tengah hingga sebagian wilayah di Sulsel dan Sultra. Soalnya, tari ini selalu dimainkan pada pesta adat dan pernikahan bahwa perayaan hari keagamaan sebagai tari pergaulan, persahabatan, dan perdamaian. "Untuk itu, tarian ini perlu dilindungi sebagai hak kekayaan budaya masyarakat Pamona, supaya seluruh generasi di Sulawesi Tengah bahkan Indonesia dan dunia mengetahui dan mengakui bahwa tarian ini berasal dari tanah Poso. Jangan sampai ada yang mengklaim sebagai tarian dari daerahnya karena dero punya kemiripan dengan tarian di daerah lain," ujarnya.
Tari ini berasal dari masyarakat Pamona, Kabupaten Poso, yang nama aslinya adalah moende. Tari-tarian kolosal ini sudah sangat populer di seluruh Kabupaten di Sulawesi Tengah hingga sebagian wilayah di Sulsel dan Sultra. Soalnya, tari ini selalu dimainkan pada pesta adat dan pernikahan bahwa perayaan hari keagamaan sebagai tari pergaulan, persahabatan, dan perdamaian. "Untuk itu, tarian ini perlu dilindungi sebagai hak kekayaan budaya masyarakat Pamona, supaya seluruh generasi di Sulawesi Tengah bahkan Indonesia dan dunia mengetahui dan mengakui bahwa tarian ini berasal dari tanah Poso. Jangan sampai ada yang mengklaim sebagai tarian dari daerahnya karena dero punya kemiripan dengan tarian di daerah lain," ujarnya.
Tari dero membentuk formasi melingkar. Penarinya saling berpegangan tangan dan membuat langkah melingkar ke kanan mengikuti irama musik pengiring yang bergenre caca. Makin banyak peserta lingkaran akan makin besar dan berlapis-lapis.